SMBC Indonesia E-Banking & Banking Apps
Nikmati kemudahan dan kenyamanan akses perbankan dari PC, Laptop, Tablet, atau Smartphone Anda.

SMAR&TS

TOUCHBIZ

AksesBisnis@SMBCI

Jenius
26 Mei 2011
SMBCI GELAR PELATIHAN PEDAGANG TRADISIONAL
Program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas nasabah
BUKITTINGGI – 26 Mei 2011, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (”SMBCI”) melalui Kantor Cabang Pembantu smbci I mitra usaha rakyat (MUR) di Jl. Ahmad Karim, No. 12A, Bukittinggi, Sumatra Barat, menggelar pelatihan pengembangan usaha dan modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (umk). Pelatihan yang utamanya ditujukan kepada nasabah MUR yaitu para pedagang mikro ini, bertujuan agar mereka dapat mengembangkan usahanya sehingga mampu bersaing dengan toko modern.
Salah satu modul pelatihan yang diberikan SMBCI diberi nama “Kak Citra”. Modul ini memberikan kiat membangun dan mengembangkan merek. Seperti diketahui, salah satu kendala pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usaha adalah tidak adanya merek yang dilabelkan kepada produk maupun tempat usaha. Hal tersebut membuat produk dan tempat usaha menjadi tidak dikenal konsumen, yang akhirnya membuat tingkat loyalitas konsumen menjadi rendah.
“Modul “Kak Citra” memberikan tips kepada pengusaha mikro dalam membangun dan mengembangkan merek, sehingga usaha mereka memiliki identitas yang dikenal konsumen dan pada akhirnya berdampak positif terhadap usahanya. Pelatihan ini merupakan wujud komitmen SMBCI sebagai mitra pengusaha mikro dan kecil untuk mendukung keberlangsungan usaha pedagang mikro,” tutur Welli Irawan, Regional Business Leader UMK wilayah Sumatera Bagian Tengah.
Menurut Welli, pelatihan yang diberikan SMBCI berupa kiat praktis yang disertai dengan berbagai contoh dan simulasi sederhana. Sehingga, modul pelatihan yang diberikan akan dengan mudah dipahami dan dipraktekkan oleh para nasabah di tempat usahanya.
Selain modul pelatihan “Kak Citra”, SMBCI juga memiliki berbagai modul pelatihan lainnya, yaitu “Bang Handal”, “Kak Laris”, dan “Mbak Puspa”. Modul pelatihan “Bang Handal” memberikan kiat kepada pedagang mikro dalam mengelola keuangan, agar sistem pencatatan keuangan dapat lebih teratur serta terkelola dengan baik. Sementara, modul “Kak Laris” memberikan kiat-kiat meningkatkan pendapatan dan membuat pembeli menjadi setia, sementara modul “Mbak Puspa” memberikan tips dalam menata barang dagangan.
Dengan berbagai modul pelatihan tersebut, SMBCI menargetkan seluruh nasabah SMBCI MUR yang jumlahnya lebih dari 200 ribu nasabah, pada tahun ini bisa mengikuti berbagai program pelatihan tersebut.
Welli menambahkan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari program pemberdayaan yang secara berkelanjutan dilakukan SMBCI melalui program Capacity to Grow (C2G). Dengan demikian selain memberikan solusi keuangan, fokus Utama SMBCI adalah meningkatkan kapasitas nasabah melalui program-program pemberdayaan.
SMBCI MUR menawarkan Capital to Grow dan Capacity to Grow dalam satu paket untuk memberdayakan usaha mikro tumbuh. Yang sangat unik dari paket yang ditawarkan adalah Capacity to Grow (C2G) yang terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu pertama, pusat informasi yang menyajikan berbagai informasi usaha. Kedua, pelatihan peningkatan kemampuan dengan menyelenggarakan kelas-kelas pelatihan dan pilar ketiga yang menawarkan peluang usaha baru.
Pelatihan pengembangan usaha seperti yang dilakukan di KCP Bukittinggi tersebut merupakan salah satu pilar program Capacity To Grow (C2G) yang dimiliki SMBCI. Semua layanan ini diberikan secara gratis. Pada 2010, SMBCI telah menyelenggarakan 6.600 kelas pelatihan, yang diikuti lebih dari 100.000 pelaku UMK.
Kinerja Keuangan yang Prima
Per 31 Maret 2011
Komitmen SMBCI dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan Usaha Mikro & Kecil (UMK) telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Hingga 31 Maret 2011, SMBCI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 40% (year-on-year / yoy) mencapai Rp 24,7 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 34% (yoy) mencapai Rp 27 triliun. Per 31 Maret 2011, aset SMBCI mencapai Rp 36,7 triliun, atau tumbuh 51% (yoy).
Pertumbuhan kinerja SMBCI didukung dengan penerapan asas kehati-hatian, tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1% (atau net sebesar 0,44%) sehingga menempatkan SMBCI sebagai salah satu bank dengan NPL terendah di industri perbankan.
Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih SMBCI, mencapai Rp 271,9 miliar atau tumbuh sebesar 76% (yoy). Rasio kecukupan modal SMBCI (CAR) berada di posisi 21,7% per 31 Maret 2011.
Saat ini SMBCI telah melayani lebih dari 800.000 nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui 1.056 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
PT Bank SMBC Indonesia Tbk
Andrie Darusman, Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]
Sekilas tentang SMBC Indonesia
PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia)—sebelumnya PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN)—merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada Februari 2019. Dengan mengusung semangat “Bersama Lebih Bermakna”, SMBC Indonesia hadir untuk menciptakan lebih banyak pertumbuhan bermakna bagi masyarakat melalui beragam solusi keuangan inovatif dan komprehensif yang berpusat pada kebutuhan nasabah di berbagai segmen. SMBC Indonesia menyediakan produk dan layanan seperti pembiayaan hijau, produk dan layanan untuk nasabah pensiunan, untuk nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah, untuk nasabah perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang, layanan wealth management melalui Sinaya, serta layanan perbankan digital untuk masyarakat digital savvy melalui Jenius. Selain itu, SMBC Indonesia juga memiliki anak usaha, yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk, yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif, serta perusahaan pembiayaan PT Oto Multiartha (OTO) untuk kendaraaan roda empat dan PT Summit Oto Finance (SOF) untuk kendaraan roda dua. Komitmen SMBC Indonesia untuk memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat luas juga tertuang melalui Daya, program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur melalui pelatihan secara reguler yang bertujuan mengembangkan kapabilitas serta kapasitas diri untuk kehidupan yang lebih bermakna.