Siaran Pers : SMBC Indonesia

23 Juni 2011

SMBCI LATIH PEDAGANG MIKRO & KECIL


Wujud Komitmen SMBCI sebagai Mitra UMK

 
PALEMBANG – Kamis, 23 Juni 2011, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (”SMBCI”) melalui Kantor smbci I mitra usaha rakyat (MUR) 10 Ulu di Jl. Gubernur H. Bastari No 12 Kel 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu, Palembang, Sumatra Selatan, menggelar pelatihan pengembangan usaha dan modal bagi nasabahnya yaitu pengusaha mikro dan kecil (UMK). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah agar para nasabah UMK  memperoleh pengetahuan guna mengembangkan usahanya sekaligus meningkatkan daya saing mereka.

Salah satu modul pelatihan yang diberikan hari ini diberi nama “Kak Laris”. Modul ini memberikan kiat kepada para pengusaha mikro dalam meningkatkan pendapatan dan membuat pembeli menjadi setia. Modul pelatihan ini berisi tentang program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Sehingga, diharapkan pembeli akan menjadi pelanggan yang loyal.

“Pelatihan ini merupakan wujud komitmen SMBCI sebagai mitra pengusaha mikro dan kecil untuk mendukung keberadaan dan keberlangsungan usaha pedagang mikro,” ucap Regional Business Leader Sumatra Bagian Selatan, Erwanto Yusuf.

Menurut Erwanto, pelatihan yang diberikan SMBCI berupa kiat praktis yang disertai dengan berbagai contoh dan simulasi sederhana. Sehingga, modul pelatihan yang diberikan akan dengan mudah dipahami dan dipraktekkan oleh para nasabah di tempat usahanya.

Ia menambahkan, selain modul pelatihan Kak Laris, SMBCI memiliki berbagai modul pelatihan lainnya, yaitu Kak Citra, Bang Handal, dan Mbak Puspa. Modul pelatihan Kak Citra adalah pelatihan mengenai kiat membangun dan mengembangkan merek. Sementara, modul Bang Handal dan Mbak Puspa, masing-masing merupakan modul pelatihan tentang kiat mengelola keuangan dan menata barang dagangan.

Dengan berbagai modul pelatihan tersebut, SMBCI menargetkan seluruh nasabah UMK SMBCI (mitra usaha rakyat/ MUR) yang jumlahnya mencapai 250 ribu nasabah, pada tahun ini bisa mengikuti berbagai program pelatihan tersebut.

“Sepanjang 2010, SMBCI telah menyelenggarakan lebih dari 6.600 kelas pelatihan yang telah diikuti 104.000 nasabah UMK dari 32 provinsi. Banyak nasabah yang merasakan manfaat secara langsung dari program tersebut,” ujar Erwanto

SMBCI MUR menawarkan Capital to Grow dan Capacity to Grow dalam satu paket untuk memberdayakan usaha mikro tumbuh. Yang sangat unik dari paket yang ditawarkan adalah Capacity to Grow (C2G) yang terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu pertama, pusat informasi yang menyajikan berbagai informasi usaha. Kedua, pelatihan peningkatan kemampuan dengan menyelenggarakan kelas-kelas pelatihan. Pilar ketiga menawarkan peluang usaha baru melalui program yang menggabungkan penyebarluasan informasi dan pelatihan peningkatan kemampuan (capacity building) untuk pelaku UMK.

Pelatihan pengembangan usaha seperti yang dilakukan di Kantor Cabang 10 Ulu tersebut merupakan salah satu pilar program Capacity To Grow (C2G) yang dimiliki SMBCI. Semua layanan ini diberikan secara gratis. Selain itu, nasabah SMBCI juga diberikan peluang untuk mengiklankan barang dagangannya secara gratis melalui warta komunitas yang dicetak dan sebarkan setiap bulan. 

”Kami percaya dalam mengembangkan usaha mikro & kecil, misi sosial (Corporate Social Responsibility) harus menjadi satu kesatuan dengan misi bisnis dalam kegiatan sehari-hari di tingkat cabang secara berkelanjutan. Kami berharap, dengan berbagai program pelatihan yang diberikan tersebut, dapat membuat SMBCI semakin menjadi mitra pengusaha mikro dan kecil,” pungkas Erwanto.


Kinerja Keuangan yang Prima
Per 31 Maret 2011
 
Komitmen SMBCI dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan Usaha Mikro & Kecil (UMK) telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Hingga 31 Maret 2011, SMBCI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 40% (year-on-year / yoy) mencapai Rp 24,7 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 34% (yoy) mencapai Rp 27 triliun. Per 31 Maret 2011, aset SMBCI mencapai Rp 36,7 triliun, atau tumbuh 51% (yoy).

Pertumbuhan kinerja SMBCI didukung dengan penerapan asas kehati-hatian, tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1% (atau net sebesar 0,44%) sehingga menempatkan SMBCI sebagai salah satu bank dengan NPL terendah di industri perbankan.

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih SMBCI, mencapai Rp 271,9 miliar atau tumbuh sebesar 76% (yoy). Rasio kecukupan modal SMBCI (CAR) berada di posisi 21,7% per 31 Maret 2011.

Saat ini SMBCI telah melayani lebih dari 800.000 nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui 1.056 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank SMBC Indonesia Tbk

Andrie Darusman, Communications & Daya Head

Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang SMBC Indonesia

PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia)—sebelumnya PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN)—merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada Februari 2019. Dengan mengusung semangat “Bersama Lebih Bermakna”, SMBC Indonesia hadir untuk menciptakan lebih banyak pertumbuhan bermakna bagi masyarakat melalui beragam solusi keuangan inovatif dan komprehensif yang berpusat pada kebutuhan nasabah di berbagai segmen. SMBC Indonesia menyediakan produk dan layanan seperti pembiayaan hijau, produk dan layanan untuk nasabah pensiunan, untuk nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah, untuk nasabah perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang, layanan wealth management melalui Sinaya, serta layanan perbankan digital untuk masyarakat digital savvy melalui Jenius. Selain itu, SMBC Indonesia juga memiliki anak usaha, yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk, yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif, serta perusahaan pembiayaan PT Oto Multiartha (OTO) untuk kendaraaan roda empat dan PT Summit Oto Finance (SOF) untuk kendaraan roda dua. Komitmen SMBC Indonesia untuk memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat luas juga tertuang melalui Daya, program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur melalui pelatihan secara reguler yang bertujuan mengembangkan kapabilitas serta kapasitas diri untuk kehidupan yang lebih bermakna.